Seorang sahabat, menyatakan sesuatu yang agak mengagetkan pandanganku selama ini. Melihat masa depan itu perlu!

Dia punya mimpi untuk menjadi wirausahawan, yang mendirikan perusahaan, yang membuka lapangan pekerjaan, yang punya haegemoni internasional, yang berhadapan dengan unilever, yang berjalan dengan syariah, yang bermanfaat tuk kemaslahatan semua makhluk.

Dia bertanya pada dirinya sendiri, “Apakah mungkin seorang seperti dirinya bisa mewujudkannya?”

Dia berkata pada dirinya sendiri bahwa tidak ada mimpi yang tak mungkin walaupun mimpi memang impossible thing to do.


Aku pikir itu tidak realistis, tapi, dia benar!

Setinggi-tingginya kita berharap, pasti ada sedikit kemungkinan atau mungkin sebuah ‘a miracle’ yang menghampiri kita.

Tidak ada yang tak mungkin, jika kita punya tujuan yang jelas dan selalu mencoba dan bekerja keras mewujudkannya.

Air saja punya arah yang jelas untuk maju, celah sejentik kukupun tetap mampu dijadikan ruang untuk mengalir sampai pada titik pemberhentian terakhir, dan dengan lewat awan, air mengurai pesan kepada kita.

“Aku akan mengalun menuju laut, dan tak ada satupun yang mampu membendungku sampai pada pelukan samudra”.

Pikirkan tentang kita?

Hmm, mimpi untuk masa depan!

Akhir dari mimpi itu! Lalu aku mulai mengingat masa lalu, aku sedikit menganalisa tentang diriku. di masa lalu ternyata aku tidak pernah memikirkan tentang saat ini.

Tidak! Bukan tidak memikirkan, tapi terlupakan, dan jika ingatpun, tidak ada usaha mewujudkannya! begitu banyak mimpi-mimpiku saat 5 tahun yang lalu.

Tapi, jika aku melihat saat ini, menyakitkan, belum ada satupun impian yang kuwujudkan. pernahkan kita sedikit memikirkan hal ini, jarang, malas, atau tidak pernah? kenapa? karena kita takut sakit hati? begitu?

Memang menyakitkan melihat kita saat ini dari sudut pandang kita di masa lalu. Tapi justru dengan itulah kita belajar tentang kehidupan. mencoba membuat sebuah impian, dan berusaha mewujudkannya, dan merasakan rasanya impian kita itu, sehingga rasa sakit ini tidak terjadi untuk kedua kali, karena begitu banyak hal yang diimpikan namun semua hanya menjadi mimpi yang tak pernah menjadi nyata.

This site uses cookies to personalize content. Learn more.